Rabu, 28 Juli 2010

Mari Sambut Ramadhan


Mari Sambut Ramadhan!
Oleh : Anshari S Hasibuan
Dalam makna dari sebuah syair Arab terlantun rangkaian kalimat indah berikut,
Ramadhan telah tiba sebagai bulan panen bagi setiap hamba
Untuk membersihkan hati dari berbagai kerusakan dan dosa
Maka dari itu tunaikanlah hak-haknya; baik ucapan dan perbuatan
Dan carilah bekalmu untuk hari depan; ambil dan perbanyaklah
Bagi siapa yang menanam benih namun tidak menyiraminya
Niscaya akan menyesal disaat hari panen

Saudaraku, bulan yang ditunggu oleh kaum muslimin akan tiba sebentar lagi.  Lalu sudah seperti apakah persiapan kita menyambutnya? Wahai kaum muslimin, hendaknya kita sadar bahwa salah satu nikmat yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya hamba-Nya di bulan Ramadhan. Jika diri ini menyadari akan banyaknya dosa yang sudah menumpuk, maka tentulah kita sangat berharap untuk menjumpai Ramadhan dan mendapatkan manfaat yang berlimpah di dalamnya.

Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, selalu mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama salaf mengatakan:

”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan.” (Lathaaiful Ma’arif hal. 130)

Tindakan mereka ini merupakan perwujudan kerinduan akan datangnya bulan Ramadhan, permohonan dan bentuk ketawakkalan mereka kepada Allah SWT. Tentunya, mereka tidak hanya berdo’a, namun persiapan menyambut Ramadhan mereka iringi dengan berbagai amal ibadah dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Abu Bakr al Warraq al Balkhi rahimahullah mengatakan:
“Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.” (Lathaaiful Ma’arif hal. 232)

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, alangkah baiknya jika setiap individu kaum muslimin memperbaharui taubatnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi: 2499, Hasan)

Taubat memperlihatkan totalitas seorang muslim dalam menghadapi Ramadhan. Dia ingin memasuki bulan suci tanpa adanya hambatan-hambatan yang akan memperkeruh perjalanannya selama mengarungi Ramadhan.

Allah memerintahkan para hamba-Nya untuk bertaubat, karena taubat wajib dilakukan setiap saat. Allah ta’ala berfirman:

“Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (An Nuur: 31).

Taubat yang dibutuhkan bukanlah seperti taubat yang sering kita kerjakan. Kita bertaubat, lalu lidah kita mengucapkan, “Saya memohon ampun kepadamu ya Allah, atas segala dosa yang telah hamba lakukan”,  kemudian hati kita lalai, dan setelah ucapan tersebut, berbagai macam dosa kembali terulang. Namun, yang dibutuhkan disini adalah totalitas dan kejujuran taubat.

Dan jangan sampai jika taubat tersebut hanya dilakukan selama bulan Ramadhan sementara di luar Ramadhan kemaksiatan kembali dilakukan. Ingatlah saudaraku, bahwa Ramadhan merupakan momentum ketaatan sekaligus madrasah untuk membiasakan diri beramal shalih sehingga jiwa terdidik untuk melaksanakan ketaatan-ketaatan di sebelas bulan lainnya.

Saudaraku, jika kita lebih mengetahui bagaimana keutamaan-keutamaan bulan ramadhan, maka jelaslah kita akan lebih mempersiapkan diri untuk menyambut kehadirannya. Beberapa keutamaan itu antara lain sebagai berikut:

Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al-Qur’an

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih  sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman,

 “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan,”(Dalam ayat ini) Allah ta’ala memuji bulan Ramadhan dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ‘alaihimus salam.” (Tafsirul Qur’anil Adzim, I/501, Darut Thoybah)

Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Muslim)

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,”Pintu-pintu surga dibuka pada bulan ini karena banyaknya amal saleh dikerjakan sekaligus untuk memotivasi umat islam untuk melakukan kebaikan. Pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang yang beriman. Setan-setan diikat kemudian dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan selain Ramadhan.” (Majalis Syahri Ramadhan, hal. 4, Wazarotul Suunil Islamiyyah)

Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan

Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah , yaitu pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, saat diturunkannya Al Qur’anul Karim.

Allah ta’ala berfirman,
 “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr [97] : 1-3)

Dan Allah ta’ala juga berfirman,
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3)
Ibnu Abbas, Qotadah dan  Mujahid mengatakan bahwa malam yang diberkahi tersebut adalah malam lailatul qadar. (Lihat Ruhul Ma’ani, 18/423, Syihabuddin Al Alusi)

Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Doa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al Bazaar sebagaimana dalam Mujma’ul Zawaid dan Al Haytsami mengatakan periwayatnya tsiqoh/terpercaya. Lihat Jami’ul Ahadits, Imam Suyuthi)

Saudaraku, begitulah beberapa keutamaan dari bulan suci Ramadhan. Dengan keutamaan yang luar biasa seperti itu, bukankah kita sudah seharusnya mempersiapkan diri untuk menyambutnya?
Saudaraku, mari perbaharui taubat kita dan perbanyaklah amal ibadah untuk menyambut bulan suci yang ditunggu ini...

Wallahu’alam bisshawab



Sumber: 
Muhammad Abduh Tuasikal, “ Saudaraku, Inilah Keutamaan Puasa Ramadhan” (http://www.muslim.or.id)
Dr. Muhammad Mahdi Akif, “Beberapa Keutamaan Bulan Ramadhan”( http://www.al-ikhwan.net)
Muhammad Nur Ichwan Muslim, “Persiapkan Diri Menyambut Ramadhan”, (http://www.ikhwanmuslim.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar